Wednesday, October 19, 2016

Sholat Jum'at



SHOLAT JUM’AT

            Sholat jum’at ialah sholat yang dilaksanakan setiap hari jum’at dengan cara-cara yang telah diatur oleh syara. Melaksanakan sholat jum’at hukumnya fardhu ‘ain bagi setiap muslim (laki-laki) mukallaf yang sehat dan mukmin (tinggal menetap).
Contoh lafal niat sholat jum’at:

Ushalli fardhal jum’ati rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an (ma’muman) lillaahi ta’aala.
“Aku niat sholat fardhu jum’at dua raka’at dengan menghadap kiblat (sebagai makmum) karena Allah ta’aala”

  1. Dalil Sholat Jum’at
    1. Firman Allah Q.S Al Jumu’ah : 9
“Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli yang demikian itu lebh baik bagimu jika kamu mengetahui” (Q.S Al Jumua’ah :9)

    1. Rasulullah saw, bersabda :
“Shalat Jum’at itu hak yang wajib dikerjakan bagi tiap-tiap orang muslim dengan berjama’ah kecuali empat orang, yaitu : hamba sahaya, orang perempuan, anak kecil, dan orang sakit” (H.R Abu daud dan Al Hakim)

  1. Syarat Wajib Sholat Jum’at
    1. Islam
    2. Baligh
    3. Sehat Akal
    4. Sehat
    5. Bermukim

  1. Syarat sah Sholat Jum’at
Untuk sahnya pelaksanaan sholat jum’at ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, yaitu :
    1. Diadakan disuatu tempat (bangunan) yang menetap
    2. Dilakukan denga berjama’ah, sekurang kurangnya 40 orang laki laki dewasa dan menetap.
    3. Dilaksanakan di waktu sholat Dzuhur
    4. Didahului dengan dua Khutbah
    5. Ditempat pelaksanaannya tidak didapati pelaksanaan jum’at lain yang lebih mendahului takbiratul ihram atau menyamai

  1. Syarat – Syarat khutbah Sholat Jum’at
Sebagai syarat sah pelaksanaan sholat jum’at, maka pelaksanaan khutbah harus memenuhi syarat-syaratnya, yaitu :
A.     Dilakukan sesudah masuk waktu sholat dzuhur
B.     Khutbah dilakukan dengan posisi khatib berdiri (jika mampu)
C.     Tidak terpisah lama antar khutbah pertama dan kedua atau dengan sholatnya.
D.     Khotib menutup aurat
E.      Khotib suci dari najis dan hadats
F.      Khitib duduk tuma’ninah diantara dua khutbahnya.
G.     Khotib harus laki-laki
H.     Khotib harus berada di tempat pelaksanaan sholat jum’at didirikan
I.        Rukun khutbah jum’at didengar oleh sedikitnya 40 orang jama’ah
J.       Rukun-rukun khutbahnya harus menggunakan bahasa arab.

  1. Rukun khutbah sholat jum’at
Seorang khatib dalam melakukan khutbah harus melaksanakan semua rukun khutbah yaitu :
A.          Membaca Al Hamdulillah dalam dua khutbah.
B.          Membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw, dalam dua khutbah
C.          Berwasiat bertaqwa kepada Allah untuk diri sendiri dan jama’ahnya dalam dua khutbah.
D.          Membaca ayat Al Qur’an dalam satu khutbahnya
E.           Memohonkan ampunan untuk bagi kaum mukminin pada khutbah kedua

  1. Sunnah –sunnah dua Khutbah Jum’at
Disamping diharuskan melaksanakan semua rukun khutbahnya, seorang khatib khutbah disunahkan melakukan beberapa hal yang utama untuk dilakukan, yaitu :
A.          Dilakukan di atas mimbar
B.          Membaca surat Al Ikhlas ketika duduk diantara dua khutbah
C.          Khatib selalu menghadap ke jama’ah dikala sedang berkhutbah
D.          Khatib mengucapkan salam kepada para jama’ah sebelum khutbah dimulai
E.           Memegang tongkat dengan tangan kirinya ketika khutbah
F.           Duduk sebelum berkhutbah seraya mendengarkan adzan
G.          Khutbah dilakukan dengan fasih dan jelas
H.          Tempo khutbah sederhana (tidak terlalu panjang / lama)
I.             Para jamaah hendaknya memperhatikan dan menghayati isi khutbahnya  

  1. Sunah-sunah Sholat Jum’at
Ada beberapa perbuatan yang merupakan sunah dalam melaksanakan sholat jum’at, yaitu :
A.          Melakukan mandi sebelum mendatangi Shalat Jum’at.
B.          Memakai pakaian yang bagus diutamakan berwarna putih
C.          Bersifak atau bersikat gigi
D.          Menghilangi bau bau yang tidak enak pada badan atau pakainnya.
E.           Memakai wangi wangian (farfum)
F.           Memotong kuku dan memangkas rambut pada kepala, ketiak, kumis dan lain sebagainya.
G.          Berangkat dengan berjalan kaki
H.          Datang awal pada tempat pelaksanaan jum’atan
I.             Berangkat tenang dan tidak tergesa gesa
J.            Memperbanyak do’a dan shalawat
K.         Membaca Q.S Al A’la pada raka’at pertama dan Al Ghaasiyah pada raka’at ke dua.

No comments:

Post a Comment